Optimalisasi Program OPLAH dan CSR Tahun 2025 melalui Sosialisasi Pembentukan Brigade Pangan
Bengkayang, 29 September 2025 - Kepala BRMP Kalimantan Barat yang diwakili oleh Ketua Tim Kerja Layanan Kerja Sama dan Diseminasi Modernisasi Pertanian Agus Subekti S.P., M.P. menghadiri kegiatan Sosialisasi Pembentukan Brigade Pangan bertempat di Aula Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Desa Sukamaju, Kec. Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kabid KP DKPP Kab. Bengkayang, Kabid TPH DKPP Kab. Bengkayang, Analis Kebijakan Bidang Sarpras DKPP Kab. Bengkayang, Koordinator Penyuluh serta Penyuluh Pertanian Lapangan se-Kab. Bengkayang.
Dalam sambutannya, Anna Maria Yenni, S.P (Kabid KP DKPP Bengkayang) menyampaikan bahwa Brigade Pangan telah terbentuk sejak akhir 2024 dan hingga kini sudah ada empat BP di Kab. Bengkayang. Meski pembentukan dilakukan dengan menghadapi keterbatasan, hal tersebut menjadi pengalaman untuk perbaikan ke depan. Pada tahun 2025 diharapkan setiap BPP dapat mempersiapkan pembentukan BP secara lebih matang, terutama dalam hal kepengurusan dan keanggotaan.
Katimker Layanan Kerja Sama dan Diseminasi Modernisasi Pertanian BRMP Kalbar (Agus Subekti, S.P., M.P) menjelaskan bahwa Brigade Pangan diinisiasi untuk menumbuhkan minat generasi muda yang masih rendah terhadap sektor pertanian dengan percepatan transformasi pertanian dari tradisional menuju modern serta responsif terhadap perkembangan teknologi. Terkait petunjuk teknis Oplah rawa tahun 2025, terdapat beberapa perbedaan dengan tahun sebelumnya, seperti dalam hal kriteria umur serta mekanisme penerbitan SK.
Kabid TPH DKPP Kab. Bengkayang (I Gede Megantara, S.T.P) menegaskan bahwa pada tahun 2025 tidak boleh lagi terjadi alih fungsi lahan. Program OPLAH dan CSR akan terus dipantau selama lima tahun, sehingga komitmen para pelaksana di lapangan akan menjadi perhatian utama serta akan dipertanyakan apabila terjadi penyimpangan dari tujuan yang telah ditetapkan.
Diharapkan dengan kegiatan ini, para penyuluh dapat semakin memahami mengenai Brigade Pangan (BP) serta dapat mempercepat proses pembentukan BP di wilayah masing-masing.